Pagi itu, Sabtu 12 Agustus 2017 suasana di pendopo Desa Tinggar Kec. Bandarkedungmulyo Jombang terlihat beda dari biasanya. Beberapa orang terlihat sibuk memasang alat dan menata bahan-bahan, ada yang mengatur meja, memasang LCD, spanduk dan lain-lain. Kesibukan ini disusul dengan kedatangan ibu-ibu berseragam biru yang kurang lebih berjumlah 35 orang. Ya, ternyata pada hari tersebut Desa yang terletak di bagian Jombang barat ini kedatangan tamu dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ini akan melakukan kegiatan “Pelatihan pembuatan minuman kesehatan dan sabun dari jeruk nipis”. Acara ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dengan skema IbM (Ipteks bagi Masyarakat) yang didanai oleh Kemenristek Dikti.
Kegiatan yang diketuai oleh Kartini, M.Si., Apt., Ph.D. ini dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 13.00, diawali dengan sambutan Kepala Desa Tinggar Bapak M. Madram, S.S. Dalam sambutannya kepala desa yang juga lulusan Sastra Inggris ini menyambut baik kedatangan tim FF UBAYA yang ingin membantu masyarakatnya untuk mengembangkan hasil pertanian unggulan desa ini yakni jeruk nipis. Jeruk nipis dari desa Tinggar ini terkenal dengan kualitasnya yang sangat baik. Sayangnya, selama ini buah yang berasa sangat asam ini hanya dijual oleh petani dalam bentuk segarnya ke pasar-pasar di Jombang dan sekitarnya. Para petani mengeluhkan harga jual yang rendah jika panen sedang melimpah. Mereka belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mengolah jeruk nipis ini menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi.
Berbekal ilmu kefarmasian terutama di bidang herbal, tim FF yang juga sekaligus tim PIPOT (Pusat Informasi dan Pengembangan Obat Tradisional) UBAYA yang terdiri dari Kartini, M.Si., Apt., Ph.D., Alfian Hendra K, S.Farm., M.Farm., Apt., Nikmatul Ikhrom EJ, S.Farm., M.Farm., Apt., Nurul Basirah, Gabriele Shannen, Lisa Calista, Tiffany Putri dengan dukungan LPPM UBAYA (Utomo, S.S) ingin berbagi ilmu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Demikian yang disampaikan oleh Kartini dalam perkenalannya dengan peserta pelatihan dan perangkat desa yang hadir
Kegiatan pelatihan kemudian berlanjut dengan penyampaian materi pembuatan sabun oleh Nurul Basirah dan Gabriele Shannen diikuti materi pembuatan minuman kesehatan oleh Lisa Calista dan Tiffany Putri. Keempat mahasiswa ini merupakan mahasiswa FF UBAYA semester 7, yang dengan tenang dan lancar menyampaikan formula, alat, serta cara pembuatan sabun dan minuman kesehatan. Setelah mengikuti paparan, peserta kemudian mempraktekkan cara pembuatan produk tersebut dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan oleh tim. Peserta terlihat sangat antusias melakukan praktek, menggunakan alat-alat, sampai mencoba produk yang telah dibuat. Acara diakhiri dengan makan siang kemudian penyerahan alat dan bahan oleh ketua tim kepada kelompok tani jeruk nipis dan ibu-ibu kader PKK yang secara simbolis diwakili oleh Kepala Desa. Dalam penutupannya, Kartini berharap agar setelah selesai pelatihan, peserta dapat membuat produk secara mandiri dan apabila ada kesulitan tim FF UBAYA akan siap membantu. Kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, karena tim IbM akan melakukan pendampingan sampai ke pemasaran produknya.